PERKEMBANGAN BICARA PADA ANAK
Bicara adalah bentuk bahasa yang menggunakan artikulasi atau kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan maksud. Karena bicara merupakan bentuk komunikasi paling efektif, penggunaanya paling luas dan paling penting. Bicara merupakan ketrampilan mental-motorik. Berbicara tidk hanya melibatkan koordinasi kumpulan otot mekanisme suara yang berbeda, tetapi juga mempunyai aspek mental yakni kemampuan mengaitkan arti dengan bunyi yang dihasilkan.
1. bicara; alat berkomunikasi
komunikasi berasrti pertukaran pikiran dan perasaan.pertukaran tersebut dapat dilaksanakan dengan setiap bentuk bahasa seperti: isyarat, ungkapan emosional, bicara, bahasa tulisan, tetapi komunikasi yang umum dan efektif dengan bicara.
Unsure penting komunikasi pada anak. Pertama anak harus menggunakan bentuk bahasa yang bermakna bagi orang yang mereka ajak berkomunikasi. Kedua, dalam komunikasi anak harus memahami bahasa yang digunakan orang lain.
2. bentuk komunikasi pra-bicara
belajar bicara afdalah proses yang panjang dan rumit. Sebagaian besar anak belum mengucapkan sepatah katapun sebelum mereka berumur 12-15 bulan. Komunikasi mereka dalam bentuk persiapan bicara. Selama tahun ppertama dan tengah tahun kedua, anak menggunakan empat bentuk komunikasi pra-bicara yakni:
§ tangisan, merupakan salah satu cara pertama yang dilakukan bayi untuk berkomunikasi. Tangisan ini memberitahukan kebutuhannya pada seseorang untuk menghilangkan rasa lapar, pedih, lelah, dan keadaan tubuh yang tidak menyenangkan lainnya:
Variasi tangisan: banyak sedikitnya tangisan bayi bebeda-beda menurut cepat dan memadainya pemenuhan kebutuhan dan keingginan mereka, juga bervariasi menurut saat harinya. Reaksi tangisan terhadap tangisan mempengaruhi jumlah tangis bayi.
Menurunnya tangisan, dua minggu pertama kehidupan tangisan terjadi dalam jarak yang tidak tetap. Pada minggu ketiga tangis bayi mulai berkurang, dan waktu bayi berumur 3-4 bulan tangis dan bangun malam menurun. Bayi yang sehat dan normal menurun tangisnya pada umur 6 bulan karena keingginan dan kebutuhan cepat terpenuhi.
§ Ocehan dan celoteh, selama bulan-bulan kehidupan awal bayi banyak mengeluarkan suara seperti merengek karena jijik atau sakit, menjerit karena sengan, menguap, bersin, mengeluh, batuk, menggeram, dan menangis.
Ocehan: bunyi eksplosif awal disebabkan oleh perubahan gerakan mekanisme suara. Hal ini tidak dipelajari dan umum ditemukan, juga dikalangan orang tuli. Ocehan sebagai kegiatn yang menyenangkan bsgi bayi dan akan berkembang menjadi kata-kata.
Celoteh: bunyi yang dikeluarkan bayi sebagai bentuk senam suara yang timbuk secara sepontan tetapi tidak ada arti atau asosiasi yang sesungguhnya bagi bayi. Cepat lambatnya bayi meninggalkan celoteh dipengaruhi banyaknya dorongan latihan berbicara oleh orang tuanya. Celoteh mengandung nilai sangat panjang karena berceloteh adalah praktek verbal yang meletakkan dasar bagi perkembangan gerakan terlatih yang dikehendaki dalam berbicara.
3. pengembangan kosa kata
dalam pengembangan kosa kata anak harus belajar mengaitkan arti dengan bunyi. Anak mempelajari 2 jenis kosa kata yakni kosa kata umum dan kosa kata ganda khusus. Kosa kata umum terdiri atas kata yang digukan dalam berbagai situasi yang berbeda. Kosa kata khusus terdiri dari kosa kata spesifik.
Setelah anak memasuki sekolah kosa kata mereka bertambah dengan cepat karena diajarkan langsung, pengalaman baru, membaca pada waktu senggang, mendengarkan radio dan televisi. Perbedaan individual dalam ukuran kosa kata pada setiap tingkat usia adalah karena perbedaan kecerdasan, pengaruh lingkungan, kesempatan belajar, dan motivasi belajar.
4. pembentukan kalimat
tugas berikunya dalam belajar bicara yaitu menggabungkan kata dalam kalimat yang tata bahasanya betul dan dapat dipahami orang lain. Padamulanya anak menggunakan satu kata, ytakni kata benda atau kata kerja yang kemudian digabungkan dengan isyarat untuk mengungkapkan suatu pikiran utuh.
Anak yang kira-kira berumur 2 tahun menggabungkan kata ke dalam kalimat pendek sering kali tidak lengkap yang berisi satu kata atau dua kata benda, satu kata kerja, dan kadang-kadang satu kata sifat atau keterangan, mereka mengahapuskan kata depan, kata ganti, dan kata sandang.pada usia anak usia 4 tahun kalimat mereka hampir lengkap, dan setahun kemudian kalimatnya sudah lengkap berisisemua unsure kalimat.
5. belajar bicara
Setelah anak belajar bicara, mereka berbicara hampir tidak putus-putusnya, ini serupa dengan cara mereka bereaksi terhadap kemampuan mereka berjalan. Apabila mereka telah dapat berjalan, mereka sekedar untuk berjalan. Ketrampilan baru yang diperoleh , baik dalam berjalan maupun dalam berbicara itu, menimbulkan rasa penting bagi mereka.
Walaupun anak lebih menyukai berbicara dengan orang lain, mereka juga berbicara dengan dirinya sendiri, dan ketika bermain-main dengan mainan mereka. Diperkirakan bahwa rata-rata anak yang berusia 3-4 tahun menggunakan 15.000 kata setiap hari atau dalam setahunnya menggunakan kira-kira 51/2 juta kata. Biasanya anak mendekati masa puber dan dewasa, semakin sedikit berbicara. Sebagian besar karena factor fisik, tetapi juga karena banyak persoalan yang mereka risaukan yang muncul pada masa puber. Bukan saja mereka tidak banyak bicara, bahkan pada waktu berbicara mereka sering kali cenderung berubah cemberut, marah-marah, dan bertengkar.
6. perbedaan individual dalam banyak bicara
Banyaknya bicara anak dipengaruhi oleh sejumlah factor, salah satu yang paling penting diantaranya:
a. kebutuhan mereka untuk bicara sebagai imbangan bagi kebutuhan lain yang tidak dipengaruhi dalam kehidupan mereka. Misalnya, anak yang tidak memperoleh kasih sayang, pada waktu mereka bersama dengan orang dewasa lebih banyak berbicara dan lebih banyak menuntut perhatian ketimbang anak yang merasa memperoleh kasih sayang yang cukup dari orang tua atau teman sebaya.
b. Dalam keluarga yang menggunakan pendekatan otoriter terhadap anak dan yang menerima keyakinan tradisional bahwa anak seharusnya dilihat bukan didengar, anak kurang belajar berbicara ketimbang dalam keluarga yang menggunakan disiplin serba boleh dan demokrasi.
c. Anak dari keluarga besar umumnya kurang belajar berbicara ketimbang anak dari keluarga kecil. Sebagian karena dalam keluarga besar biasanya diterapkan pendekatan otoriter. Dan sebagian lagi karena adanya kekangan jumlah pembicaraan setiap anggota keluarga untuk menghindarkan kebisingan.
d. Faktor penting yang menentukan berapa banyak anak berbicara adalah kemampuan intelektualnya. Anak yang IQ-nya tinggi biasanya lebih mudah, lebih tertarik dan lebih lancar berbicara ketimbang anak yang kurang cerdas.
e. Sebagai kelompok, anak perempuan lebih banyak berbicara ketimbang anak lelaki, meskipun dalam setiap kelompok kelamin terdapat perbedaan individual yang menyolok. Karena dalam keluarga dari kelompok sosial ekonomi yang lebih rendah kegiatannya cenderung kurang teratur dengan baik, ketimbang kegiatan dalam keluarga dari kelompok menengah atau yang lebih tinggi, anak kurang menerima dorongan untuk berbicara dan kurang berlatih cara berperan serta dalam percakapan.
7. isi bicara
Isi bicara anak telah diklasifikasikan kedalam dua kelompok besar, yakni bicara yang berpusat pada diri sendiri (egosentris) dan bicara yang berpusat pada orang lain (sosialisasi).
Sebagian besar bicara anak adalah egosentris. Pada waktu keinginan untuk menjadi bagian dari kelompok sosial meningkat, anak menggunakan bicara sebagai alat komunikasi. Perubahan dari bicara egosentris kebicara sosial tidak sangat bergantung pada kronologi umur seperti halnya pada sejumlah factor lain. Kepribadian anak adalah penentu (determination) yang penting.pada setiap tingkatan umur, anak yang egosentris akan terus berbicara tentan diri mereka sendiri dan kurang berminat menerima sudut pandag orang lain.
Pada saat anak bersama-sama dengan teman sebayanya, bicara sosial cenderung mendominasi.