Dengan sungguh hati memahami mengapa kita hidup di dunia ini,
adalah pedoman tertinggi untuk mengatasi iri hati.
Biasanya, gemuk atau kurus senantiasa adalah topik utama kaum hawa, teman sekantor yang berbodi sexy sering kali dengan serta merta menjadi obyek yang dikagumi maupun menimbulkan iri hati. Sedangkan di dalam 6 kebutuhan pokok masyarakat, yang agak dipersoalkan oleh kaum adam adalah “Mobilitas”, dari membeli kendaraan sampai ke berkendara, barang siapa yang mobilitasnya buruk, maka kemungkinan saja dianggap sebagai pecundang. Padahal sesungguhnya, tak peduli anda memperbandingkan harta kekayaan, penampilan ataupun kedudukan, selalu saja akan ada yang lebih mengungguli, dan niscaya selamanya tak bakal ada habisnya. Ardilles, pengarang tersohor merangkap penerbit pernah mencatat dengan detail di dalam buku larisnya
Cara Mengatasi Iri-hati
1) : PILIHLAH BIDANG YANG ANDA KUASAI
Psychologist Sherlock Weir menyatakan: “Tatkala anda tak kuasa menyetop memperbandingkan, cobalah mengenang suasana masa lalu ketika berjaya di dalam bidang lain dan dengan pengalaman sukses tersebut untuk meredakan rasa iri hati.”
Jikalau dapat menemukan bidang dimana anda dapat ber-ekspresi, maka ia dapat secara aktif memperkuat keterkaitan anda dengan kalangan tersebut. Seorang wanita yang mahir menunggang kuda, karena tekniknya bagus maka ditingkatkan dengan mengikuti lomba pacuan kuda professional. Di depan para pesaing, walau bisa saja secara spontan muncul perasaan iri hati, akan tetapi bersamaan dengan itu juga membangkitkan penampilan yang lebih baik di arena balap. Cari keistimewaan diri sendiri, dengan sendirinya kepercayaan diri juga meningkat. Temukan wilayah dimana anda bisa unggul, terkadang membutuhkan terus menerus bereksperimen dengan kesalahan. Jikalau bisa menemukan bakat diri sendiri, dan pada tempat yang tepat dapat mengembangkannya hingga maksimum, anda dan saya boleh dibilang adalah jenius dalam positif thinking!
2) UBAH SELIDIKI KELOMPOK
Pakar ekonomi, Robert Frank berpendapat: “Jikalau telah bosan menjadi orang termiskin di jalanan ini, maka pindahlah ke wilayah yang agak sederhana!” Meskipun kita tidak mampu menekan cognitive diri sendiri, tetapi memiliki kebebasan mutlak untuk memilih teman, tetangga dan rekan kerja. Mempertimbangkan mau ikut kelompok mana, mempengaruhi obyek dari rasa iri hati atau peng-idolaan kita, tetapi pengendalian diri dalam memperbandingkan dengan orang lain adalah semacam methode modifikasi yang baik.
Walaupun dengan mengubah kelompok bergaul membutuhkan harga cukup mahal, sepenuhnya tergantung bagaimana anda mengukurnya. Misalkan saja, apakah anda rela menjadi ujung tombak back (empat bagian?) di klub sepak bola tak terkenal? Ataukah sebagai pemain cadangan di klub sepaka bola tersohor (di Dallas)? Di klub sepak bola
3) MENEMUKAN TEMPAT DI LINGKUNGAN BUDAYA YANG LEBIH KECIL
Meski tidak mudah untuk segera pindah pekerjaan atau mencari rumah, anda bisa saja mencari beberapa lingkungan budaya kecil, menemukan diantaranya kelompok gaul yang anda inginkan. Misalnya David Brooke, kolumnis New York Times mengambil Amerika sebagai contoh: “Amerika bukanlah negara dengan konsep kelas yang kuat, secara lebih mendasar, ia sebenarnya kumpulan dari berbagai kelompok independent, setiap kelompok pada memiliki centrum yang mereka sukai.” Misalkan saja, diantaranya bisa ditemukan ekstremis anti pemanasan global, penggemar olah raga terukur, atau penggila musik jazz dlsb dan di dalam lingkungan tersebut mengekspresikan diri semenstinya tidak terlalu sulit. Tak peduli posisi kewenangan anda di dalam situ bagaimana, kelompok-kelompok itu akan memperkokoh konsep nilai dan rasa kebersamaan anda.
Komunikasi antar kelompok kecil-kelompok kecil ini juga cukup terbatas. Suatu perubahan kekuasaan, bagi orang dalam boleh dibilang kemungkinan adalah menggemparkan, tetapi bagi orang luar yang meneliti dari arah luar, bagaikan hiccup (jw: ceguk-an) yang sama sekali tidak berarti. Seperti psikolog yang menyukai orang lain menggunakan namanya sebagai referensi formulir psiko-test, walaupun jarang ada orang yang akan memperhatikan nama siapakah gerangan ini.
4) LEBIH BAIK SEBAGAI KEPALA AYAM DARIPADA SEBAGAI EKOR SAPI
Di depan mata terdapat 2 pilihan, satu ialah menjadi pengacara di desa, orang di komunitas itu pada mengenal diri anda, bahkan papan nama di depan pintu tertera nama anda; ataukah menjadi salah seorang pemegang saham yang silent (kosong) di sebuah biro konsultan pengacara besar, maka anda akan memilih kehidupan yang mana?
Tak dapat dipungkiri, banyak orang seringkali di dalam lingkungan kecil lebih bisa berkembang. Robert Frank memberi contoh seorang temannya yang meski prestasinya saat remaja tidak menonjol, nilainya tidak mampu membawanya masuk ke sekolah ternama (di
5) SEMAKIN MATANG SEIRING BERTAMBAHNYA USIA
Mengenal point ini sangat penting, ia juga adalah pedoman orang-orang untuk menekan iri-hati. Survey membuktikan, kebiasaan membandingkan, akan berangsur berkurang seiring dengan pertambahan usia. “Sewaktu ibu saya masih muda, sangat iri-hati terhadap kawan-kawan wanitanya itu”. Sarah S. mengenang. Sampai pada suatu hari ibu Sarah yang berusia 60 th mengungkapkan, persahabatannya dengan kawan-kawan lamanya itu semakin lama semakin bagaikan saudara kandung, dia baru merasakan peningkatan pemahaman terhadap dunia sanubari sang ibu. Ketika perempuan telah melampaui masa kematangannya yang penuh energi, kecenderungan iri-hati terhadap rekan sesama perempan akan semakin surut.
6) MENCIPTA RASA AMAN SEJATI
”Soroton mata anda seyogyanya alihkan dari orang lain, taruhlah alat pendeteksi itu pada hati anda dan periksalah dengan teliti, carilah benih keiri-hatian di dalamnya, hapuskan suara yang usang serta pengalaman yang telah lampau. Pusatkan segenap hati anda dengan baik-baik bentuklah perasaan aman yang sejati pada emosi dan pribadi anda!” demikian kata Jennifer James di dalam buku
7) PAHAMI KESEJATIAN HIDUP
Ini adalah pedoman tertinggi menyelesaikan rasa iri. Manusia hidup di dunia, memiliki hawa nafsu dan rasa sentimental, semuanya secara naluri ingin hidup dengan lebih baik, bisa hidup dengan lebih terpandang dan terhormat. Justru karena manusia memiliki angan-angan, dalam hati kecilnya bisa tumbuh rasa sentimental berupa cinta dan benci, ini adalah daya penggerak timbulnya iri hati. Apabila seorang manusia bisa menyadari, bahwasanya manusia hidup di dunia, tujuannya sesungguhnya bukan demi hidup dengan lebih baik, dengan lebih terpandang dan terhormat, melainkan demi kembali ke jati diri yang asli/suci, balik ke sifat pokok alami manusia. Jikalau bisa mengenali hal ini, maka perolehan dan kehilangan dalam hal materi dan kepuasan terhadap hawa nafsu dan rasa sentimental menjadi tidak begitu penting lagi, maka lantas mampu juga mengurangi hingga menghapus daya gerak timbulnya iri hati. Tentu saja cara melalui pemahaman kesejatian hidup hingga berhasil mengendalikan iri hati, bukannya dengan mudah dapat dilakukan oleh setiap orang, namun jikalau anda benar-benar mau bertekad mengatasi iri hati, maka ia selain merupakan cara yang efektif, juga merupakan pedoman tertinggi yang bisa menuntaskan masalah iri hati.