Saturday, November 8, 2008

Teater


Teater merupakan kisah kehidupan manusia yang disusun untuk ditampilkan sebagai pertunjukkan di atas pentas oleh para pelaku dengan dan ditonton oleh publik (penonton). Baru dapat disebut seni pertunujukan teater apabila sudah dipentaskan,dan teater selalu bersifat "Actor oriented" (berorientasi pada pelaku pemain).
Tanda-tanda kehidupan, simbol-simbol norma, tanda-tanda kebahasaan, simbol-simbol kejahatan, dsb dirangkai oleh penulis naskah dan dibawakan oleh actor di atas panggung untuk disampaikan kepada penonton. Dialog dan lakuan actor di atas panggung tanpa ada motivasi yang diresepsi dari tanda dan simbol kehidupan tidak akan bermakna. Lebih tidak bermakna lagi jika lakuan actor tidak dapat diinterpretasi atau diterima penonton sebagai respon dalam sebuah proses komunikasi.
Teater sebagai sebuah seni pertunjukan tidak telepas dari aspek tanda dan simbol kehidupan manusia. Kehidupan manusia yang merupakan bahan bakar penciptaan bagi penulis maupun pekerja seni teater lainnya akan membangun karya seni pertunjukan penuh dengan tanda dan simbol-simbol kehidupan. Tanda dan simbol yang sifatnya universal tersebut oleh banyak ilmuwan diyakini sebagai dasar dari semua komunikasi. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbil-simbol seperti kata-kata, gambar, angka-angka dan lain-lain.
John Powers, dalam usahanya untuk mengembangkan berbagai macam cabang disiplin komunikasi, menegaskan bahwa yang paling penting dalam komunikasi adalah pesan. Menurut Powers, pesan memiliki tiga unsur yaitu: tanda dan simbol, bahasa, dan wacana.
Teater sebagai sebuah karya seni pertunjukan akan mengangkat pesan tentang kehidupan, tentang norma, tentang kebaikan, keburukan, kejahatan, dan berbagai watak karakter manusia untuk ditampilkan di atas panggung.
Charles Morris, pakar semiotik dalam berbagai tulisannya menunjukkan bahwa seluruh tindakan manusia melibatkan tanda dan makna dalam berbagai macam cara yang menarik perhatian. Setiap ada tindakan orang akan menjadi sadar terhadap tanda, menginterpretasikan tanda dan kemudian memutuskan bagaimana cara meresponnya.
Simbol-simbol dari penulis naskah yang dibawakan oleh actor melalui interpreatsi sutradara berfungsi untuk mengkomunikasikan konsep, gagasan umum, pola, atau bentuk. Oleh Susane Langer konsep disebut makna yang dipegang bersama antara para komunikator, tetapi masing-masing komunikator juga akan memiliki kesan atau makna pribadi yang mengisi gambaran umum tersebut. Kesan pribadi merupakan konsepsi orang tersebut.
Makna terdiri atas konsepsi pribadi individu dan konsep umum yang dipegang bersama-sama dengan orang-orang lain. Misalnya, karakter tokoh Jumena dalam naskah Sumur Tanpa Dasar karya Arifin C Noor yang menjadi sumber inspirasi penulis dalam penciptaan teater penuh dengan simbol-simbol makna pribadi maupun makna umum. Makna umum dalam naskah tersebut dapat diakses oleh siapa saja yang membacanya, mempelajarinya atau memainkannya.
Makna merupakan kesan yang diakui secara umum. Jumena adalah tokoh yang memiliki watak dasar pendirian yang kuat, pendirian yang kuat inilah yang menjadikan ketidakyakinan Jumena terhadap segala sesuatu meski disisi lain Jumena adalah sosok yang religius. Makna pribadi adalah makna yang dimiliki Arifin C Noor terhadap Jumena dan orang-orang lain yang telah mempelajarinya termasu penulis.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teater sebagai sebuah seni pertunjukan memiliki unsur penting selain naskah, sutradara, dan actor berupa aspek tanda dan simbol sebagai pesan yang ingin disampaikan dalam kerangka proses komunikasi.
Elemen Produksi Teater Sebagai Komunikasi Bersistem
Selain pemain (actor) ada bagian penting dalam sebuah pertunjukan teater yaitu staf produksi. Staf Produksi teater pada umumnya terdiri dari manager setingkat direktur perusahaan sampai pada petugas lapangan. Staf produksi teater dijelaskan seperti di bawah ini berikut termasuk tugas dan fungsinya.
a. Produser
Memiliki tugas mengurus produksi secara keseluruhan dan menetapkan personal (karyawan, petugas), anggaran biaya, program kerja, fasilitas, dan sebagainya.
b. Direktor (sutradara)
Sebagai koordinator pelaksanaan tugas-tugas penggarapan teater drama, seperti menyiapkan aktor, mengkoordinasi pekerja teater dsb.
c. Stage Manager
Bertugas memimpin pertunjukan atau pementasan dalam artian pemimpin langsung dilapangan pada saat pertunjukan, membantu sutradara dalam mengkoordinasi dan persiapan pemain dan pekerja teater.
d. Designer
Menyiapkan aspek-aspek visual: stage/ setting, property/ dekorasi, lighting/ tata lampu, costume/ make-up, sound, dan lain-lain.
e. Pekerja Teater/ Crew
Para pekerja yang bertanggung jawab dibagian pentas (stage crew), dibagian perlengkapan pentas/ dekorasi (properti crew), tata lampu (light crew), tata busana dan tata rias (costume crew),serta tata suara/musik (sound crew).
Staf produksi di atas dalam melaksanakan tugasnya merupakan satu kesatuan. Salah satu staf tidak berfungsi baik maka staf yang lain akan mengalami hambatan dalam melaksanakan pementasan. Pekerjaan pertunjukan teater akan timpang dan tidak sempurna pelaksanaannya meskipun kemungkinan tugas dan fungsi tersebut bisa digantikan atau diwakili oleh staf yang lain.
Sebagai satu kesatuan, staf produksi adalah sebuah sistem. Teori sistem oleh Fagen dikatagorikan bagian dari teori komunikasi. Vardiansyah yang mengutip pendapat Reusch menjelaskan bahwa komunikasi merupakan suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.
Setiap sistem terdiri atas empat hal. Yang pertama adalah obyek: bagian-bagian, unsur-unsur, atau variabel-variabel di dalam sistem. Obyek bersifat fisik atau abstrak atau kedua-duanya, bergantung pada sifat sistem. Kedua, sistem terdiri atas atribut-atribut: kualitas atau sifat-sifat sistem dan obyek-obyeknya. Ketiga, sistem memiliki hubungan-hubungan internal antara obyek-obyeknya. Keempat, sistem ada dalam lingkungan.
Dengan demikian, sistem merupakan seperangkat hal/ benda yang saling mempengaruhi satu sama lain dalam suatu lingkungan dan membentuk pola lebih besar yang berbeda dari setiap bagian-bagiannya.
Produser, sutradara, stage manager, designer, dan pekerja teater adalah bagian atau unsur-unsur dalam sebuah sistem. Sistem yang dimaksud adalah sistem produksi seni pertunjukan teater. Mereka saling memperngaruhi satu dengan yang lain dalam satu lingkungan yaitu produksi seni dan membentuk pola-pola hubungan kerja internal yang berbeda satu dengan yang lain dan membangun pola tersebut menjadi pola-pola yang lebih besar.
Sebuah sistem akan memiliki karakteristik tertentu. Kualitas sistem dalam seni pertunjukan teater adalah tidak saling mengucilkan dan atau mengecilkan tugas dan fungsi satu dengan yang lain, tetapi masing-masing berhubungan dengan cara tertentu dengan kualitas masing-masing.
Seorang produser pada dasarnya tidak mudah untuk memecat atau memberhentikan sutradara, actor atau pekerja seni lainnya. Mereka terikat oleh satu aturan sistem yang sejak awal telah disepakati. Kesepakatan sebagai hubungan yang harmonis dalam bentuk kerja dan dituangkan dalam bentuk kontrak kerja.
Keutuhan dan saling tergantung dalam sistem merupakan suatu keutuhan yang unik. Melibatkan pola hubungan yang berbeda dari setiap sistem lainnya. Sesuatu yang utuh jelas lebih utama daripada jumlah bagian-bagiannya. Sistem adalah produk kekuatan-kekuatan atau interaksi-interaksi antara bagian-bagiannya. Sekelompok orang yang berdiri dalam deretan pada terminal bus bukan sistem, tetapi sekelompok orang yang duduk di sekitar meja, yang melakukan percakapan merupakan sebuah sistem. Tiap bagian dari sistem dibatasi oleh ketergantungannya pada bagian-bagian lain dan pola salingtergantung tersebut mengorganisir sistem.
Saling ketergantungan antara variabel-variabel suatu sistem dapat diungkapkan sebagai serangkaian asosiasi, atau korelasi. Korelasi, dua variabel atau lebih berubah secara bersama-sama. Dalam sebuah proses produksi misalnya, kecemasan sutradara dengan kemarahan produser mungkin berkorelasi. Korelasi bisa yang kuat atau lemah, bergantung bagaimana jalinan ketergantungan masing-masing dalam sebuah sistem. Dalam suatu sistem produksi seni yang kompleks, banyak variabel saling berhubungan satu dengan yang lain dalam suatu jaringan pengaruh yang berubah-ubah kekuatannya. Misalnya actor yang bersemangat, sutradara yang frustrasi, atau pekerja teater yang menarik diri, dan penyesalan stake holder mungkin terikat bersama-sama dalam suatu kelompok teater.
Sistem cenderung saling melekat satu dengan yang lain sebagai satu keutuhan. Unsur sistem merupakan bagian dari sistem dan sistem merupakan bagian dari sistem yang lebih besar. Ada semacam hirarki dalam rangkain sistem, subsistem, dan sub-sub sistem.
Seorang sutradara akan menjadi pemimpin dan acuan bagi actor dan pekerja seni teater lainnya. Apapun yang menjadi instruksi sutradara harus dilakukan oleh actor dan pekerja seni lainnya. Hal ini menyangkut tugas dan fungsi sutradara dalam rangkaian sistem bahwa paling tidak sutradara sudah memahami lebih dahulu naskah atau ceritanya. Namun demikian diatas sutradara masih ada unsur atau variabel yang harus dipatuhi oleh sutradara yaitu produser ataupun stake holder. Penyandang dana sebagai stake holder punya kekuatan dalam hal kekuangan, namun akan tidak berdaya dan tidak mengahasilkan apa-apa jika tidak memilki sumber daya manusia yang disebut sutradara, actor maupun pekerja seni lainnya.
Dengan demikian sistem merupakan serangkaian kompleksitas yang semakin bertambah. Sistem lebih besar dimana salah satu sistemnya merupakan bagian darinya disebut suprasistem, dan sistem lebih kecil yang terkandung dalam suatu sistem disebut subsistem. Tim produksi adalah suprasistem dari produser, sutradara,stage manger, designer, dan crew sebagai subsistem. Sutradara adalah suprasistem dari actor, pemusik, penata lampu, penata panggung sebagai subsistem



Artikel Terkait

Teater
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Dapatkan desain eksklusif gretis via email

2 comments

January 5, 2009 at 1:13 AM delete

apa simbol teater itu sendiri??

aku butuh untuk tugas seni budaya ku

Reply
avatar
January 6, 2009 at 6:37 AM delete

setehu saya teater itu g mengenal simbul,,teater merupakan ekpresi kesenian atau ungkapan emosi seseorang yang di tuangkan dalam wujud karya seni.

Reply
avatar